ROKAN-HILIR | detik24.com. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Permata Hijau indonesia (PHI) rayon yang terletak di Km.23 Balam Kelurahan Balam Sempurna Kec.Balai Jaya,menjadi perbincangan hangat dari Masyarakat sekitarnya.Pasalnya pada 11/7/24 muncul pemberitaan terkait bau limbah menyengat yang membuat resah serta mengganggu kenyamanan hidup warga.
Sejak berdiri nya PT PHI sebelumnya PKS BSI tersebut sering mendapat sorotan publik terkait dengan adanya gangguan yang kerap di rasakan oleh masyarakat setempat seperti yang terbit di berita online 8 Juli ’24 dengan judul ” Warga balam sempurna resah bau busuk limbah PKS PT PHI ” Dimana Salah seorang warga berinisial (ST) 48 mengatakan, ia bersama warga yang lain merasa sangat terganggu dengan aroma bau menyengat yang berasal dari aliran buangan limbah (land aplikasi) oleh pabrik PT permata hijau Indonesia ke lahan perkebunan masyarakat,” Terang nya kepada awak media Nusantara news, 24 Com.
Dengan terbit nya pemberitaan tersebut petugas DLH Rohil 12/7/24 langsung inspeksi kelapangan untuk meninjau persoalan tersebut, yang di hadiri oleh Carlos Roshan, ST,
selaku gakkum beserta dengan jajaran nya.
Dari hasil konfirmasi yang didapatkan oleh awak media gemuruh news, com dan Eko Pradana.SH Pimpinan Redaksi dari Nusantaranews 24.com,pihak Sekretaris Lurah Balam Sempurna kota, menjelaskan via seluler genggam nya mengatakan bahwa ” Petugas DLH sudah turun kelapangan dan melakukan pengambilan sempel limbah untuk dibawa ke Labour supaya di tindak lanjuti, ” Terang seklur.
Dilanjutkan lagi oleh Mahluddin Ritonga selaku wakil Sekretaris Solidaritas Pers Indonesia (SPI) di jajaran Dewan pimpinan cabang ( DPD) kabupaten Rokan hilir menjelaskan kepada awak media bahwa persoalan yang serupa kerap timbul di tengah tengah masyarakat namun sejauh ini pihak dari petugas Dinas lingkungan hidup turun kelapangan hanya sekedar meninjau saja dan tidak ada membuat tindakan kongkrit secara Hukum kepada pihak pengusaha yang telah merugikan kesehatan serta gangguan polusi.
M. Ritonga menyampaikan bahwa kasus persoalan limbah tersebut dengan bau menyengat, Carbon dioksida/asap mengepul ke rumah warga,sehingga menggangu pernafasan (SPA) seharusnya hal ini menjadi perhatian serius petugas dinas lingkungan hidup.Jangan cuma turun kelapangan tapi tidak ada kejelasan tindakan terhadap PT-PHI,” tegas nya.
Urgensi yang utama seharusnya mengakomodir apa yang menjadi pokok permasalahan,bukannya masyarakat tidak perlu tau apa hasil limbah tersebut, dan tidak mau tau apa hasil asap tersebut, yang jelasnya masyarakat balam sempurna kota merasakan bau busuk menyengat hidung, mengganggu pernapasan dan diprediksi akan mengorbankan segi kesehatan masyarakat apa lagi terhadap bayi dan balita akan rentan terhadap efek akibat udara tersebut,” terang nya.
Mohammad Fauzan , S.PT, selaku Camat Balai Jaya mengaku bahwa kerap sekali mendapat laporan dari masyarakat terkait Polusi dari PT PHI, memang petugas DLH kabupaten turun kelapangan tapi kita gak tau apa hasil yang di dapat di lapangan.
Hal ini juga perlu saya pertegas apa hasil yang sebenar nya, “ucap Camat yang akrab disapa Bung Fauzan ini.
Masyarakat telah meminta supaya diadakan alat pengukur standard udara segar ditempat umum yang dekat dengan diwilayah PKS yang diduga terdampak oleh polusi, “terang sumber.
Red.