Jakarta.detik24.com. Ketua dan Pendiri DPP Korps Alumni Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KA KNPI, Drs. Ahmad Yani Panjaitan usulkan secara terbuka ke Presiden terpilih Prabowo agar dapat memberikan Amanah di Kabinetnya nanti dari Putra puteri Almarhum Soeharto yang dikenal dengan sebutan Bapak Pembangunan.
“Terserah Pak Prabowo, mau Mbak Tutut atau Tommy Soeharto, tapi yang jelas sebahagian besar pemilih dan pendukung Pak Prabowo di Pilpres kemarin mayoritas adalah para pemuja Pak Harto, apalagi program makan gratis yang dicanangkan Pak Prabowo itu mengingatkan semua orang akan kesuksesan Almarhum Pak Harto yang berhasil dengan Swasembada berasnya” ujar Panjaitan
” Kalau bisa alokasi kursi BUMN itu bisa diberikan ke Mas Tommy atau Mbak Tutut, jika perlu kedua Putra Putri Pak Harto tersebut bisa diberikan kesempatanlah, anggap saja sebagai tanda jasa buat Almarhum Pak Harto” lanjut Ketua Umum Ikatan Sarjana Al Washliyah 2008-2018 ini.
“Ini juga bisa sebagai wujud rekonsiliasi bangsa, terlepas dari berbagai kekurangan Pak Harto, tapi rakyat saat ini masih mengenang betapa dimasa Alm Pak Harto sandang, pangan murah dan kerukunan negeri ini bisa terwujud” ujar Panjaitan.
“Seburuk apapaun pemimpin bangsa ini dimasa lalu, mereka telah menorehkan tinta emas untuk bangsa ini, kita harus menghargainya jika bangsa ini mau besar kedepan” tegas Tokoh Pemuda yang akrab dipanggil Ustadz ini lagi.
“Nilai nilai luhur bangsa ini sudah luntur seperti sikap pemaaf, gotong royong, tidak pendendam, tidak suka fitnah, dengki dan khianat rasanya sudah menipis, sedangkan putra putri yang terlibat PKI pun saat ini sudah banyak yang jadi Pejabat negara khususnya di Legislatif, konon pula putra-putri Mantan Presiden yang jasanya sangat besar untuk negeri ini, kenapa harus dimusuhi, bahkan terkesan tidak diberi kesempatan untuk jadi Pejabat Negara, aneh jadinya kan? ” ungkap Panjaitan dengan nada bertanya.
“Sebagai negara Hukum, Pak Harto itu sampai akhir hayatnya tidak ada putusan inkrah yang menyatakan beliau terpidana dan atau bersalah, artinya praduga tak bersalah masih patut diemban beliau, jadi wajarlah kalau menurut saya jika Pak Prabowo menyisihkan satu atau dua kursi dikabinetnya nanti Putra Puteri Pak Harto, tentunya yang sesuai dengan bidang keahlian mereka dong. Pungkas Panjaitan
Arifin.